Pola Soal Subneting
Subnet Mask
Agar subnet dapat bekerja, router harus diberi tahu bagian
mana dari host ID yang digunakan untuk network ID subnet. Cara ini diperoleh
dengan menggunakan angka 32 bit lain, yang dikenal dengan subnet mask. Bit IP
address yang mewakili network ID tampil dengan angka 1 di dalam mask, dan bit
IP address yang menjadi host ID tampil dengan angka 0 di dalam mask. Jadi
biasanya, sebuah subnet mask memiliki deretan angka-angka 1 di sebelah kiri,
kemudian diikuti dengan deretan angka 0.
Sebagai contoh, subnet mask untuk subnet di Picture 1 –
dimana network ID yang berisi 16 bit network ID ditambah tambahan 4-bit subnet
ID – terlihat seperti ini:
11111111 11111111 11110000 00000000
Atau dengan kata lain, 20 bit pertama adalah 1, dan sisanya
12 bit adalah 0. Jadi, network ID memiliki panjang 20 bit, dan bagian host ID
yang telah disubnetkan memiliki panjang 12 bit.
Untuk menentukan network ID dari sebuah IP address, router
harus memiliki kedua IP address dan subnet masknya. Router kemudian menjalankan
operasi logika AND di IP address dan mengekstrak (menghasilkan) network ID.
Untuk menjalankan operasi logika AND, tiap bit di dalam IP address dibandingkan
dengan bit subnet mask. Jika kedua bit 1, maka hasilnya adalah, Jika salah satu
bit 0, maka hasilnya adalah 0.
Sebagai contoh, berikut ini adalah contoh network address
yang di hasilkan dari IP address menggunakan 20-bit subnet mask dari contoh
sebelumnya.
Jadi network ID untuk subnet ini adalah 144.28.16.0
Subnet mask, seperti juga IP address ditulis menggunakan
notasi desimal bertitik (dotted decimal notation). Jadi 20-bit subnet mask
seperti contoh diatas bisa dituliskan seperti ini: 255.255.240.0
Subnet mask:
Subnet mask:
Jangan bingung membedakan antara subnet mask dengan IP
address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device atau network di
internet. Cuma menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk
menentukan network ID. Anda dapat langsung dengan mudah mengenali subnet mask,
karena octet pertama pasti 255, 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address
class.
Aturan-aturan Dalam Membuat Subnet mask
1.Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, octet
pertama dari subnet pasti 255.
2.Angka maximal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus
menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2
host. Jika anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan
tersisa untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa. Menyisakan 1 bit juga
tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1
digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada
network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan
menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast
address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang
untuk host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.
3.Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1,
hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk
0). Tabel berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 9 bit.
Beberapa blok IP address khusus digunakan untuk private
network atau network yang terlindungi oleh firewall. Terdapat tiga jangkauan
(range) untuk IP address tersebut seperti di tabel berikut ini. Jika anda ingin
menciptakan jaringan private TCP/IP, gunakan IP address di tabel ini.
1.SOAL MENANYAKAN SUBNETMASK DENGAN PERSYARATAN JUMLAH HOST
ATAU SUBNET
Soal yang menanyakan subnetmask apa yang sebaiknya digunakan
dengan batasan jumlah host atau subnet yang ditentukan dalam soal. Untuk
menjawab soal seperti ini kita gunakan rumus menghitung jumlah host per subnet,
yaitu 2y - 2, dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir
subnetmask. Dan apabila yang ditentukan adalah jumlah subnet, kita menggunakan
rumus 2x (cara setelah 2005) atau 2x - 2 (cara sebelum 2005), dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnetmask.
- Soal: A company is planning to subnet its network for a
maximum of 27 hosts. Which subnetmask would provide the needed hosts and leave
the fewest unused addresses in each subnet?
-Jawab: Karena kebutuhan host adalah 27, kita tinggal
masukkan ke rumus 2y - 2, dimana jawabannya tidak boleh kurang dari (atau sama
dengan) 27. Jadi 2y - 2 >= 27, sehingga nilai y yang tepat adalah 5 (30
host). Sekali lagi karena y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir
subnetmask, maka kalau kita susun subnetmasknya menjadi:
11111111.11111111.11111111.11100000 atau kalau kita desimalkan menjadi
255.255.255.224. Itulah jawabannya
- Soal: You have a Class B network ID and need about 450 IP
addresses per subnet. What is the best mask for this network?
-Jawab: 2y - 2 >= 450. Nilai y yang tepat adalah 9 (510
host). Jadi subnetmasknya adalah:
11111111.11111111.11111110.00000000 atau kalau didesimalkan
menjadi 255.255.254.0 (itulah jawabannya! ).
- Soal: Refer to the exhibit. The internetwork in the
exhibit has been assigned the IP address 172.20.0.0. What would be
the appropriate subnet mask to maximize the number of
networks available for future growth?
-Jawab: Cari jumlah host per subnet yang paling besar,
jadikan itu rujukan karena kalau kita ambil terkecil ada kemungkinan kebutuhan
host yang lebih besar tidak tercukupi. Jadi untuk soal ini 2y - 2 >= 850.
Nilai y yang paling tepat adalah 10 (1022 host). Jadi subnetmasknya adalah
11111111.11111111.11111100.00000000 atau 255.255.252.0 2.
SOAL MENGIDENTIFIKASI JENIS ALAMAT IP
Soal mengidentifikasi jenis alamat IP bisa kita jawab dengan
menghitung blok subnet dan mencari kelipatannya blok subnet yang paling dekat
dengan alamat IP yang ditanyakan.
- Soal: Which type of address is 223.168.17.167/29?
-Jawab: Subnetmask dengan CIDR /29 artinya 255.255.255. 248.
Blok subnet= 256-248 = 8, alias urutan subnetnya adalah kelipatan 8 yaitu 0, 8,
16, 24, 32, …, 248. Tidak perlu mencari semu subnet (kelipatan blok subnet),
yang penting kita cek kelipatan 8 yang paling dekat dengan 167 (sesuai soal),
yaitu 160 dan 168. Kalau kita susun seperti yang dulu kita lakukan di
penghitungan subnetting adalah seperti di bawah. Dari situ ketahuan bahwa
223.168.17.167
adalah alamat broadcast. Subnet … 223.168.17.160
223.168.17.168 … Host Pertama … 223.168.17.161 223.168.17.169 … Host Terakhir …
223.168.17.166 223.168.17.174 … Broadcast … 223.168.17.167 223.168.17.175 …
3. SOAL MENGIDENTIFIKASIKAN KESALAHAN SETTING JARINGAN
Teknik mengerjakan soal yang berhubungan dengan kesalahan
setting jaringan adalah kita harus menganalisa alamat IP, gateway dan
netmasknya apakah sudah bener. Sudah benar ini artinya:
- Apakah subnetmask yang digunakan di host dan di router
sudah sama
- Apakah alamat IP tersebut masuk diantara host pertama dan
terakhir. Perlu dicatat bahwa alamat subnet dan broadcast tidak bisa digunakan
untuk alamat IP host
- Biasanya alamat host pertama digunakan untuk alamat IP di
router untuk subnet tersebut
- Soal: Host A is connected to the LAN, but it cannot
connect to the Internet. The host configuration is shown in the exhibit. What
are the two problems with this configuration?
Jawab: CIDR /27 artinya netmask yang digunakan adalah
255.255.255.224. Dari sini kita tahu bahwa isian netmask di host adalah
berbeda, jadi salah setting di netmask. Yang kedua blok subnet = 256-224 = 32,
jadi subnetnya adalah kelipatan 32 (0, 32, 64, 86, 128, …, 224). Artinya di
bawah Router 1, masuk di subnet 198.18.166.32. Alamat gateway sudah benar,
karena biasa digunakan alamat host pertama. Hanya alamat IP hostnya salah
karena 198.18.166.65 masuk di alamat subnet 198.18.166.64 dan bukan
198.18.166.32.
4. SOAL MENGIDENTIFIKASI ALAMAT SUBNET DAN HOST YANG VALID
Termasuk jenis soal yang paling banyak keluar, baik di ujian
CCNA akademi (CNAP) atau CCNA 604-801. Teknik mengerjakan soal yang menanyakan
alamat subnet dan host yang valid dari suatu subnetmask adalah dimulai dengan
mencari blok subnetnya, menyusun alamat subnet, host pertama, host terakhir dan
broadcastnya, serta yang terakhir mencocokkan susunan alamat tersebut dengan
soal ataupun jawaban yang dipilih.
- Soal: What is the subnetwork number of a host with an IP
address of 172.16.66.0/21?
-Jawab: CIDR /21 berarti 255.255.248.0. Blok subnet = 256-
248 = 8, netmasknya adalah kelipatan 8 (0, 8, 16, 24, 32, 40,48, …, 248) dan
karena ini adalah alamat IP kelas B, blok subnet kita “goyang” di oktet ke 3.
Tidak perlu kita list semuanya, kita hanya perlu cari kelipatan 8 yang paling
dekat dengan 66 (sesuai dengan soal), yaitu 64 dan 68. Jadi susunan alamat IP
khusus untuk subnet 172.16.64.0 dan 172.16.68.0 adalah seperti di bawah. Jadi
pertanyaan bisa dijawab bahwa 172.16.66.0 itu masuk di subnet 172.16.64.0
-Subnet … 172.16.64.0 172.16.68.0 … Host Pertama …
172.16.64.1 172.16.68.1 … Host Terakhir … 172.16.67.254 172.16.71.254 …
Broadcast … 172.16.67.255 172.16.71.255 …
- Soal: What is the subnetwork address for a host with the
IP address 200.10.5.68/28? Jawab: CIDR /21 berarti 255.255.255.240. Blok subnet
= 256-240 = 16, netmasknya adalah kelipatan 16 (0, 16, 32, 48, 64, 80 …, 240).
Kelipatan 16 yang paling dekat dengan 68 (sesuai soal) adalah 64 dan 80. Jadi
alamat IP 200.10.5.68 masuk di alamat subnet 200.10.5.64.
-Subnet … 200.10.5.64 200.10.5.80 … Host Pertama …
200.10.5.65 200.10.5.81 … Host Terakhir … 200.10.5.78 200.10.5.94 … Broadcast …
200.10.5.79 200.10.5.95 …
5. SOAL-SOAL LAIN YANG UNIK
Selain 4 pola soal diatas, kadang muncul soal yang cukup
unik, sepertinya sulit meskipun sebenarnya mudah. Saya coba sajikan secara
bertahap soal-soal tersebut di sini, sambil saya analisa lagi soal-soal
subnetting yang lain lagi
- Soal: Which combination of network id and subnet mask
correctly identifies all IP addresses from 172.16.128.0 through 172.16.159.255?
- Jawab: Teknik paling mudah mengerjakan soal diatas adalah
dengan menganggap 172.16.128.0 dan 172.16.159.255 adalah satu blok subnet. Jadi
kalau kita gambarkan seperti di bawah:
Subnet … 172.16.128.0 … Host Pertama … … Host Terakhir … …
Broadcast … 172.16.159.255 … Dari sini berarti kita bisa lihat bahwa alamat
subnet berikutnya pasti 172.16.160.0, karena rumus alamat broadcast adalah satu
alamat sebelum alamat subnet berikutnya. Nah sekarang jadi ketahuan blok
subnetnya adalah 160-128 = 32
(kelipatan 32), terus otomatis juga ketahuan subnetmasknya
karena rumus blok subnet adalah 256-oktet terakhir netmask. Artinya
subnetmasknya adalah 255.255.224.0. Kok tahu kalau letak 224 di oktet ketiga?
Ya karena yang kita kurangi (”goyang”) tadi adalah oktet ketiga. Subnet …
172.16.128.0 172.16.160.0 … Host Pertama … … Host Terakhir … … Broadcast …
172.16.159.255 …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar